Saran hari ini
Anak remaja saya memiliki masalah dengan kulit berminyak. Bagaimana cara untuk membantunya?
Jujur saja… Tidak mudah hidup dengan berbagai masalah kulit berminyak dan jerawat, terutama di masa remaja, ketika Anda ingin tampil menarik, dan teman-teman Anda yang lainnya memiliki kulit yang sempurna... Para psikiater bahkan mengatakan bahwa masa remaja sering merupakan masa yang sulit karena di saat inilah image diri kita sedang terbentuk. Memiliki kulit mengkilap dan komedo di seluruh wajah sama sekali tidak membantu proses pembentukan image diri tersebut! Bagi yang kurang beruntung karena memiliki masalah kulit berminyak, sering kali merasa tersisih, bahkan ditolak. Sulit untuk menatap mata orang lain dengan kepercayaan diri saat kulit sedang bermasalah.
Tetap waspada
Sebagai orang tua, Anda harus hadir dan meyakinkan anak Anda mengenai image dirinya. Bahkan ketika kenyataannya 80% remaja memiliki kulit berminyak, perasaan anak Anda tetap rapuh ketika ia memiliki masalah ini. Image diri di masa remaja adalah segalanya. Dari selfie dengan teman-teman hingga posting di jejaring sosial, anak-anak harus selalu menampilkan versi terbaiknya dan selalu membandingkan diri mereka dengan orang lain. Awasi anak remaja Anda jika ia tampak sedih, sedikit tertekan, dan sering sendirian. Ajak bicara secara terbuka dan selalu ada untuknya.
Bantu anak remaja Anda memenangkan “perang” melawan kulit berminyak
Pastinya sulit melihat anak Anda menderita karena kulitnya jerawatan. Anda menyaksikan sendiri bagaimana kulit mereka yang mengkilap, namun kusam, dan jerawat-jerawat yang muncul bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan kehilangan kepercayaan dirinya. Selain membantu mereka memahami bahwa hal ini wajar dan hanya merupakan suatu fase dalam hidup mereka yang pastinya akan berlalu, mereka juga perlu tahu bahwa memerhatikan kebersihan kulit setiap hari merupakan langkah awal dalam rutinitas perawatan kulit yang efektif. Melalui perawatan pembersihan yang lembut, mereka dapat mengembalikan keseimbangan pada kulit kombinasi dan kulit berminyak mereka, membantu menghilangkan blemish pada wajah.
Bantu anak remaja Anda mengatasi kecemasannya
Sebisa mungkin, bantu anak remaja Anda untuk memiliki perspektif yang sehat mengenai image diri, berbagai tuntutan sosial untuk tampil sempurna, dan aturan mengenai kecantikan standar. Bukan hal yang mudah untuk melepaskan diri dari kepercayaan diri yang rendah dan tekanan psikologis yang sering melanda generasi anak remaja masa kini untuk terus-menerus membandingkan diri mereka dengan model-model virtual, yang seringkali tidak nyata. Dorong ia untuk berhenti menghakimi dirinya sendiri dengan keras dan belajar menerima dirinya sendiri. Kulitnya hanya satu bagian kecil darinya! Kita semua memiliki kepribadian, keunikan, dan kecerdasan tersendiri yang membentuk persona kita.
Beri tahu anak remaja Anda untuk mengikuti berbagai kampanye mengenai self-love di media sosial!
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak selebritas dan figur publik yang menggaungkan gerakan dengan hashtag #AcnePositive dan #SkinPositivity. Bicarakan mengenai ide-ide gerakan tersebut bersama anak remaja Anda. Berkat #Freethepimple, #RedefineBeauty, dan #loveyourskin di Instagram, banyak anak muda sekarang memposting selfie mereka tanpa filter, tanpa photoshop, atau mengenakan make-up untuk menyembunyikan bercak-bercak pada wajah. Tampilan natural mereka ini sama sekali tidak menghentikan mereka untuk melanjutkan perjuangan melawan masalah-masalah kulit berminyak, dengan bangga dan jujur. Ingatkan anak remaja Anda bahwa tidak ada yang sempurna, dan membebaskan dirinya dari beban penilaian orang lain adalah cara terbaik untuk mengembalikan kepercayaan dirinya.
Image diri dan rasa percaya diri terkait erat.
Kepercayaan diri dapat didefinisikan sebagai perasaan yang lebih atau kurang positif yang dimiliki setiap orang tentang diri mereka sendiri, atau tentang bagaimana mereka berpikir tentang diri mereka sendiri (Bariaud dan Bourcet, 1994). Psikiater Christophe André mendefinisikan kepercayaan diri sebagai unsur dasar kepribadian, yang terletak di persimpangan tiga komponen penting DIRI: perilaku (kemampuan untuk bertindak), kognitif (pandangan kita tentang diri kita sendiri), dan emosional atau afektif (yang tergantung pada suasana hati dasar kita dan sebagai gantinya, sebagian besar dipengaruhi olehnya).
Semakin besar jarak antara image diri kita dan diri ideal kita, semakin kepercayaan diri kita menderita (Sabine Vaudon-Banesse). ‘Namun kepercayaan diri saat ini telah menjadi aspirasi yang sah dalam pikiran semua orang, dianggap sebagai kebutuhan untuk bertahan hidup dalam masyarakat yang semakin kompetitif.’ (C. André)